Di Kabupaten Bekasi, Pasutri Cerai Gara-gara Pemilu 2019

JABARNEWS | KAB. BEKASI – Tensi politik jelang Pemilu 2019 di Kabupaten Bekasi mulai memanas. Peningkatannya tidak hanya terlihat di lingkungan masyarakat, tapi juga di dunia maya seperti di media sosial.

“Suhu politik memang meningkat. Seperti yang terlihat di media sosial. Sehingga kami (masyarakat) terdampak di tingkat kabupaten dan kecamatan,” kata Sekretaris Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Bekasi, Sardi, usai pembinaan terhadap anggotanya, di Lippo Cikarang, Kamis (6/12/2018).

Sardi mengatakan, suhu politik yang meningkat tersebut merupakan efek dari peristiwa yang terjadi di tingkat pusat. Sebab, kata dia, belum seluruhnya masyarakat Kabupaten Bekasi memahami politik.

Baca Juga:  Polsek Warungkondang Dampingi Polres Subang Gelar Trauma Healing di SDN Cikancana 1

“Kemarin kita baru saja menyelenggarakan Pilkades serentak dan dampaknya sampai sekarang masih ada (masyarakat) yang belum sinkron. Kemudian akan ada lagi Pemilu 2019,” katanya.

Sardi mencontohkan, kondisi yang terjadi saat ini masyarakat di Kabupaten Bekasi seperti terkotak-kotak. Itu terjadi karena adanya dukungan masyarakat untuk masing-masing peserta Pemilu.

“Misalnya si A dukung A dan B dukung si C, begitu seterusnya. Orang yang tinggal di kampung jangan dibawa ke politik praktis dan jangan diprovokasi,” katanya.

Baca Juga:  IRT Asal Binjai Korban Pembunuhan, Dua Anaknya Luka-Luka

Karena, lanjut Sardi, warga yang tinggal di perkampungan khususnya di Kabupaten Bekasi tingkat fanatismenya sangat tinggi. Sehingga muncul sikap saling mencurigai.

“Saking fanatiknya, masyarakat di Kabupaten Bekasi ada yang sampai pasangan suami istri (Pasutri) bercerai gara-gara politik. Ada juga jalan di rumah warga yang dipasang pagar oleh tetangganya dan sampai berkelahi,” katanya.

“Ini memang tugas kami (FPK) bagaimana caranya agar mereka bersatu kembali,” katanya.

Baca Juga:  Gempa Bumi Guncang Kota Sukabumi dan Kabupaten Bandung, Begini Kata BMKG

Kabid Politik dan Wawasan Kebangsaan pada Badan Kesbangpol Kabupaten Bekasi, Ponijan mengatakan, pihaknya sudah menyosialisasikan soal pelaksanaan Pemilu 2019 kepada masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Pemkab Bekasi sudah menyosialisasikan soal netralitas ASN. Untuk pengamanan ada porsinya masing-masing. Ada Bawaslu, Sentra Gakkumdu dan TNI/Polri,” katanya.

“Untuk meningkatkan partisipasi pemilih juga sudah kita lakukan seperti kepada pemilih pemula. Pemkab Bekasi menargetkan pemilih di Pemilu 2019 sebesar 77,5 persen,” lanjutnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat