JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Dedi Mulyadi buka suara terkait adanya kritik tentang kejenakaan dalam berbicara.
Menurut Dedi, hal itu jadi kesalahan fatal metodologi kepemimpinan di tanah Sunda. Pasalnya, ciri khas pemimpin Sunda itu Jenaka.
Dedi mengatakan bahwa orang Sunda tidak pernah stress dalam hidupnya sebab dalam menyelesaikan masalah tidak berperang namun mengedepankan dialog.
“Ngobrol kemudian ngadu bako, minum kopi dalam penyelesaian masalah dan kemudian ngobrolnya bebas tidak dibikin bertata karena di Sunda itu tidak ada feodalisme,” kata Dedi dikutip JabarNews.com dari Radar Sukabumi, Selasa (10/10/2023).
Dia menjelaskan bahwa di Sunda tidak dikenal kasta kemanusiaan jadi memang hidupnya merdeka.