Dinsos Jabar Wanti-wanti Adanya Gelandangan dan Pengemis Dadakan saat Bulan Ramadhan

Dodo Suhendar
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar. (Foto: Rian/JabarNews).

“Tentunya mereka punya yang namanya regulasi, kita sama-sama ingin menekan hal itu baik itu untuk gelandang maupun yang pengemis ataupun masyarakat,” tambahnya.

Dodo menerangkan, masyarakat sering terkecoh dan merasa iba sehingga memberi uang kepada pengemis dadakan tersebut. Padahal, dengan mendapatkan uang, para pengemis menjadi ketagihan.

Baca Juga:  Pasutri di Cimahi Produksi Uang Palsu Sendiri, Berakhir Dibui

“Masyarakat juga kadang-kadang terkecoh dengan tampilanyang akhirnya ngasih, kalau udah ngasih apalagi dapat lumayan itu kan jadi ketagihan,” terangnya.

Lebih lanjut, Dodo menjelaskan bahwa kebanyakan para pengemis dadakan itu berasal dari luar Jabar. Dia juga menyinggung soal mentalitas orang-orang yang menjadi pengemis dadakan di bulan Ramadhan.

Baca Juga:  Ini Kronologi Pengamen Bunuh Anak Kandungnya di Kota Cimahi, Gara-gara Uang?

“Tiba-tiba rumahnya mah disana di luar Jawa Barat bagus, bagus. Tapi tadi mentalitas, daripada susah-susah (kerja) udah aja jadi pengemis karena dapat uang,” tandasnya. (Red)

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ingatkan Denda Rp 1 Juta bagi Penolak Vaksin Covid-19