Ditemukan Harta Karun di Lokasi Kebakaran Hutan

JABARNEWS | SUMSEL – Harta karun Kerajaan Srwijaya bermunculan di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Harta karun berupa emas dan logam mulia muncul di bekas lahan gambut yang telah terbakar.

Penemuan harta karun kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang itu membuat warga setempat ramai-ramai mendatangi lokasi.

Warga memburu harta karun lainnya di lahan bekas kebakaran di Kecamatan Cengal, Tulung Selapan, dan Air Sugihan.

Arkeolog Badan Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwanti mengatakan warga berbondong-bondong datang ke lokasi dan menemukan beberapa benda peninggalan zaman Kerajaan Sriwijaya.

“Ada barang yang bahannya emas, perhiasan kuno mata kucing berbentuk kalung buatan Mesir dan negara Indopasifik. Ada juga yang menemukan perhiasan kuno lainnya. Kalau dilihat dari ukiran dan bentuknya, emas itu buatan zaman Kedatuan Sriwijaya abad 9 hingga 14,” ujar Retno, seperti dilansir dari laman Cnnindonesia.com, Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga:  Pj Gubernur Jabar harus Berasal dari Orang Sunda? Ini Alasannya

Retno mengungkapkan di kawasan tersebut ditemukan artefak yang berasal dari kapal, seperti kemudi, papan, serta dayung.

Penemuan benda bersejarah tersebut menjadi petunjuk jika kawasan pesisir timur Sumatera dulu merupakan kawasan perdagangan atau pelabuhan besar Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang.

Aktivitas warga mencari barang peninggalan masa lalu di wilayah bekas kebakaran lahan tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu saat karhutla paling parah terjadi di OKI.

Baca Juga:  Rahmat Hidayat Djati: Cabup dan Cawabup Karawang Harus Mengerti Sejarah

Pada penemuan sebelumnya, berdasarkan hasil penelitian, penemuan peninggalan paling tua ditemukan yang berasal dari abad ke-7 di kawasan Karang Agung.

Di Air Sugihan sendiri banyak ditemukan peninggalan kuno pada abad 9 hingga 12. Sementara di kawasan Cengal ditemukan peninggalan kuno dari abad ke-12 hingga masa Kesultanan Palembang Darussalam.

Dari hasil penemuan tersebut, diduga ada pergeseran lokasi pusat perdagangan dari masa Sriwijaya ke Kesultanan Palembang.

Retno menjelaskan ditemukannya sungai-sungai tua di pesisir timur Sumatera, ditambah dengan temuan peninggalan tersebut, kemungkinan besar seluruh aktivitas perekonomian pada zaman itu dilakukan di atas air.

Baca Juga:  Kapolres Sergai Ingatkan Pelajar Patuhi Protokol Kesehatan

Dengan semakin meluaskan kebakaran yang terjadi di lahan gambut, kemungkinan besar bakal muncul peninggalan-peninggalan lainnya.

Namun dirinya menyayangkan perburuan benda bersejarah oleh warga tanpa dilaporkan terlebih dahulu kepada Balai Arkeologi.

Hal tersebut akan menyulitkan para peneliti untuk merangkai sejarah masa lampau di kawasan pesisir apabila peninggalan di sana tidak tersisa.

“Kebanyakan warga disuruh kolektor atau pemburu harta karun dari Lampung. Karena benda bersejarah di Lampung sudah habis, mereka geser ke Sumsel. Warga ditawari harga yang cukup tinggi apabila menemukan benda-benda bersejarah itu,” kata dia. (Red)