Dorong Ekonomi Kreatif, Sahrul Gunawan akan Siapkan Ribuan Influencer dan Alternatif Pembiayaan

Dorong Ekonomi Kreatif, Kabupaten Bandung Siapkan Ribuan Influencer dan Alternatif Pembiayaan
Bupati Bandung, Sahrul Gunawan, terlihat akrab saat memenuhi undangan makan di rumah warga di Majalaya.

 

JABARNEWS | BANDUNG – Kabupaten Bandung semakin serius menggarap potensi ekonomi kreatif (ekraf) untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat. Calon Bupati Bandung di Pilkada Bandung 2024, Sahrul Gunawan, membeberkan rencana komprehensif yang melibatkan berbagai inisiatif kreatif, terutama bagi kalangan muda, serta membangun alternatif pembiayaan untuk mengatasi ketergantungan warga pada bank emok.

Siap Cetak Ribuan Influencer, Jadikan Anak Muda Agen Ekonomi

Sahrul mengungkapkan bahwa Kabupaten Bandung akan melatih generasi muda agar produktif di era digital, dengan target menciptakan 1.000 influencer. “Kita akan melibatkan tim dan profesional untuk membimbing mereka,” jelasnya kepada pers saat bertemu warga di Kecamatan Majalaya, Senin 4 November 2024.

Program ini bukan sekadar pelatihan konten, namun bertujuan mengubah cara anak muda menggunakan media sosial agar lebih produktif.

Pelatihan akan dikemas dalam modul-modul khusus yang dirancang agar mudah diikuti. Selain itu, Sahrul menyatakan program ini akan dilengkapi dengan fasilitas dan sarana yang mendukung kreativitas anak muda. “Minimal dari HP yang mereka punya, jangan sampai jadi kegiatan konsumtif, tapi bagaimana mereka bisa menjadi kreator konten yang menghasilkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Tolong! Ternyata Masih Ada Sekolah yang Belum Diperbaiki Pasca Gempa Cianjur

Langkah ini diharapkan bisa membangun ekosistem ekonomi digital di Kabupaten Bandung. “Kalau ini terwujud, mereka bisa jadi agen perubahan dan mempromosikan berbagai potensi daerah yang ada,” kata Sahrul. Menurutnya, melalui influencer muda ini, Kabupaten Bandung akan lebih mudah memperkenalkan kekayaan budaya, wisata, dan potensi ekonomi yang dimiliki.

Alternatif Pembiayaan untuk Masyarakat

Di samping pemberdayaan anak muda, Sahrul juga menyoroti tingginya ketergantungan masyarakat terhadap bank emok yang membebani mereka dengan bunga tinggi. “Saya merasa miris sekali, satu keluarga bisa punya empat KTP, masing-masing utangnya Rp1 juta. Bagaimana mau membayarnya?” ungkapnya prihatin.

Sebagai solusinya, Sahrul mengusulkan pembentukan lembaga keuangan lokal yang lebih mudah diakses dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Dia berharap lembaga ini dapat menawarkan pembiayaan yang lebih ramah bagi masyarakat, sehingga mereka tidak harus bergantung pada pinjaman dari bank emok. “Kita jangan berupaya menyaingi bank emok, tapi kita ciptakan potensi ekonomi bagi masyarakat,” tegas Sahrul.

Baca Juga:  Didampingi Ibunya, Anggota Geng Motor di Cianjur Menyerahkan Diri ke Polisi

Lembaga keuangan lokal ini nantinya akan disinergikan dengan pelatihan-pelatihan keterampilan ekonomi, sehingga masyarakat tidak hanya mendapat dana, tetapi juga bimbingan untuk memanfaatkannya dengan produktif. “Dengan ini, kita harap masyarakat bisa mandiri secara ekonomi dan tidak bergantung pada pinjaman berbunga tinggi,” tambahnya.

Bangkitkan Seni Budaya sebagai Identitas Lokal

Sahrul juga menyadari pentingnya mengangkat budaya lokal sebagai kekuatan ekonomi. Untuk itu, Kabupaten Bandung akan memberikan insentif dan sertifikasi bagi para pelaku seni dan budaya Sunda. “Seni budaya adalah identitas kita. Kalau para pelaku seni mendapat dukungan dan energi, mereka bisa menggaungkan seni budaya kita,” jelasnya.

Menurut Sahrul, seni budaya Sunda memiliki potensi besar untuk dipromosikan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Kabupaten Bandung akan mengembangkan ekosistem yang mendukung para pelaku seni untuk lebih aktif dan produktif.

Baca Juga:  Luncurkan Koleksi Terbaru, Dauky Adakan Acara Dauky Fun Walk 2022 di Purwakarta

Pemerintahan Bersih dan Gerakan dari Bawah

Lebih lanjut, Sahrul menekankan bahwa semangat perubahan harus datang dari masyarakat (bottom-up) dengan dukungan pemerintah yang bersih dan akuntabel. “Kita ingin Kabupaten Bandung milik kita, untuk kita,” ujarnya. Dalam proses perubahan ini, ia mengingatkan bahwa dukungan pemerintah sangat penting, terutama dalam menciptakan tata kelola yang transparan. “Clean governance adalah contoh yang perlu kita tunjukkan,” kata Sahrul.

Dengan rencana yang matang dan komprehensif, Kabupaten Bandung di bawah kepemimpinan Sahrul Gunawan siap menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang memberdayakan masyarakat. Dari mencetak influencer muda, menyediakan pembiayaan ramah, hingga mengangkat seni budaya sebagai identitas, semua ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal. Sahrul percaya, dengan semangat kebersamaan dan upaya yang konsisten, Kabupaten Bandung akan lebih mandiri dan sejahtera.(RED)