Lebih lanjut ia menyampaikan saat ini terdapat antrian untuk pencairan termin kedua. Dan, kemudian rusak sedang sama karena ada sebagian masyarakat mencairkan secara termin.
“Harapannya masyarakat susah dibantu oleh tim teknis segera untuk mengajukan lagi termin kedua,” pinta Hendri.
Tentunya dengan syarat, hal sama diutarakan dia, bahwa perbaikan rumah rusak sudah mencari 100 pesen. Kemudian ada beberapa data itu tervalidasi belum atau tidak ditemukan pemiliknya, tapi pihaknya sedang rekap bahwa ini menjadi kendala personel tim teknisi untuk melakukan atau membantu proses pencairan.
“Ada beberapa desa yang ada satu data, bahkan ada yang empat sampai lima data kita sedang rekap,” terang Hendri.
Ia menyampaikan bahwa tahap empat inilah yang terakhir ya pemerintah pusat melalui BPNB sudah pernah menyampaikan bahwa tahap ini dioptimalkan untuk data perbaikan rumah rusak.