“Saat geopolitik memanas, perang saudara di mana-mana, kita tidak ingin ini terjadi di Indonesia. Makanya Pancasila harus dirawat dan dipupuk dalam tindakan nyata. Saya titip kepada warga Jabar agar menjaga kerukunan dan persatuan, jangan mau dihasut. Jangan lakukan perundungan, ingat, itu bukan budaya kita. Budaya kita saling menyayangi,” katanya.
Selain seminar bertemakan ‘Pancasila untuk Dunia’ digelar juga lomba artikel dengan tema ‘Pancasila atau Bung Karno’ bagi dosen dan mahasiswa pascasarjana, lomba content creator tema ‘Pancasila’ untuk siswa SMA, dan lomba vlog konsep live report tema ‘Pancasila atau Bung Karno’ untuk mahasiswa dan perguruan tinggi juga turut memeriahkan rangakaian acara.
Dalam seminar itu, Ketua Komisi I DPRD Jabar, Dr. H. Bedi Budiman didapuk menjadi salah satu pemateri. Bedi memberikan materi mengenai Geopolitik di Era Presiden Soekarno. Kemudian, Penulis Buku berjudul Soekarno Menggenggam Dunia, Yudi Latif memberikan materi tentang nilai-nilai Universal Pancasila.
Bedi mengatakan, Ir Soekarno atau yang lebih akrab disebut dengan Bung Karno menjadi tokoh sentral dalam perjuangan Indonesia. Tak hanya itu, Bung Karno berperan penting dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara.
Dia mengungkapkan, pada sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei hingga 1 Juni tahun 1945, Bung Karno mengemukakan konsep dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.