JABAR NEWS | PURWAKARTA – Turunnya hujan dalam dua hari belakangan di Kabupaten Purwakarta membuat beberapa petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata mengalami kerugian.
Pasalnya ribuan ikan di Waduk Cirata mendadak mati secara masal. Selain mengakibatkan petani merugi puluhan juta juga berdampak minimnya stok pasokan ikan di waduk tersebut.
Salah seorang petani di Cadas Bodas Waduk Cirata, H. Yayan (40) mengatakan, kondisi ini terjadi sejak sepekan kemarin.
Selama dua hari ini diguyur hujan terus dan kurangnya sinar matahari mengakibatnya ikan jadi mabuk kemudian mati,” katanya, Senin (02/10/2017).
H. Yayan menjelaskan kejadian ini juga berdampak harga ikan mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan permintaan ikan masih tinggi sementara pasokan di petani kurang.
“Sekarang harga ikan mas jadi 18 ribu perkilogram di petani padahal sebelumnya hanya 16 ribu saja,” jelasnya.
Sementara itu, Hendra petani lainnya mengungkapkan, mendadak matinya ikan kerap terjadi jika cuaca terus diguyur hujan. Namun peristiwa ini belum begitu meluas dirasakan para petani di Waduk Cirata.
“Setahu saya hanya disini saja sedangkan diwilayah lain belum mendengar ikan mabuk dan mati,” ungkapnya.
Untuk mencegah kerugian terlalu banyak dirinya mengaku terpaksa memanen ikan lebih awal sebelum masa panen.
Cuaca buruk yang menyebabkan matinya ikan ini sering disebut dengan istilah umbalan. Dimana intensitas hujan yang terjadi menyebabkan tidak adanya sinar matahari. Kondisi ini menyebabkan air dari dasar waduk naik ke permukaan dengan membawa endapan dan sisa-sisa pakan yang mengendap di dasar waduk.
“Endapan tersebut biasanya membawa racun sehingga menyebabkan ikan kekurangan oksigen kemudian mabuk dan mati secara masal,” terangnya. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat