Heri Kuswanto menuturkan, adanya dua jembatan penguhubung jalan antar desa yang hanyut terbawa arus air sungai. Sebelumnya meluap banjir bandang, sehingga menyebabkan dua jembatan penghubung akses jalan lima desa terputus.
“Ada sekitar ribuan warga kami terisolir karena tidak ada akses jalan lain lagi,” ucapnya.
Hal sama masih ujar Heri, itu merupakan jembatan akses jalan inti. Apabila mau menuju ke kantor Kecamatan Cidaun dan menuju ke pusat ibu kota kecamatan dan kabupaten, masih beruntung saat peristiwa terputus jembatan tidak ada korban jiwa.
“Namun akses jalan yang terputus sehingga membuat warga kami kebingungan,” bilang salah satu kades di Cianjur Selatan ini.
Ia berharap, kepada pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat untuk bisa kembali membangun jembatan baru yang permanen. Karena jembatan tersebut merupakan penghubung lima desa.