Sehingga dengan direvisi-nya Perda RTRW dapat menekan terjadinya alih fungsi lahan karena pendirian pabrik atau perusahaan hanya terpusat di dua kecamatan, Mande dan Cikalongkulon.
“Harapan setelah Perda RTRW yang baru keluar dapat menarik minat investor lebih tinggi untuk berinvestasi di Cianjur, sehingga iklim investasi terus menggeliat dan angka pengangguran terus berkurang karena penerimaan pegawai diprioritaskan asli Cianjur,” jelasnya.
Saat ini investor masih menahan diri untuk berinvestasi di Cianjur karena belum ada kepastian wilayah yang dapat dijadikan kawasan industri, setelah Perda RTRW baru disahkan dapat membuka peluang bagi investor untuk menanamkan modalnya di Cianjur tanpa ada keraguan.
“Seiring banyaknya investasi yang masuk akan menambah pendapatan asli daerah, termasuk menekan angka pengangguran karena pasti akan dibutuhkan banyak tenaga kerja,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News