“Mereka memetakan area pos penjagaan dan menggambar denah untuk memperlancar rencana kabur,” ujarnya kepada wartawan.
Keduanya memilih waktu siang hari saat pos 2 dalam kondisi kosong karena petugas sedang mengawal seorang napi sakit ke rumah sakit. Setelah menjalankan salat zuhur di masjid, mereka kembali ke blok A dan memanjat keluar melalui kamar mandi umum.
Tindakan keduanya terhenti setelah satu dari mereka ditangkap warga di sekitar asrama Pengadilan Negeri, yang jaraknya tidak jauh dari lapas. Napi lainnya ditangkap setelah berjalan kaki hingga gedung Golkar, sekitar lima kilometer dari lokasi pelarian.
“ER dan D merupakan tahanan yang terjerat kasus pencurian dan penipuan,” kata Handoyo.
Handoyo memastikan bahwa keduanya kini telah diamankan kembali di Lapas Sumedang. “Ini menjadi evaluasi bagi kami untuk memperketat pengawasan, agar insiden seperti ini tidak terulang,” tegasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News