Duh! Ancaman PHK di Jabar Bertambah, Ini Penyebabnya

Ilustrasi PHK karyawan
Ilustrasi PHK pekerja. (foto: istimewa)

JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Provinsi Jawa Barat melaporkan bahwa turunnya daya beli terhadap produksi industri kecil menengah (IKM) dan UKM termasuk sektor tekstil, akan semakin menambah ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kepala Diskop UKM Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan bahwa hal tersebut karena kebanyakan pekerja formal di wilayahnya sebesar 70 persen dari 24 juta, masuk pada sektor UKM dan IKM.

Baca Juga:  Implementasi Wolbachia di Kota Bandung Capai 64 Persen

“Ini yang paling berat di Jabar. Di sini sudah banyak sekali pabrik yang tutup pindah daerah dan sebagainya ini menurunkan daya beli,” kata Taufik di Bandung, Senin (25/9/2023).

Baca Juga:  Jadi Perhatian Khusus Pemerintah, Wilayah Ciayumajakuning Mampukah Berkembang?

“Dan saat ini produk UKM dan IKM (terutama tekstil) tidak terserap seiring serangan impor akan menambah ancaman itu karena 90 persen di kita IKM dan UKM,” tambahnya.

Baca Juga:  Mulai Beroperasi, Puskesmas Plered Beri Pelayanan Terbaik

Dia menjelaskan, menurut data, PHK secara resmi kecil, tetapi dari data BPJS Ketenagakerjaan yang mengambil Jaminan Hari Tua (JHT), artinya yang tak bekerja lagi, mencapai lebih dari 150 ribu orang.