Para pelajar tersebut berasal dari kelas 10, 11, dan 12, dan polisi menduga bahwa pelajar senior mengajak para juniornya untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Meskipun para pelajar tidak mengakui adanya pengaruh senioritas, polisi tetap melakukan pendataan dan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan siapa saja yang mengonsumsi obat keras dan minuman keras tersebut.
“Setelah didata, kami akan melakukan pengecekan tes urin dan tindak lanjut lainnya sesuai dengan hasil pemeriksaan,” tambahnya.
Rezky juga mengungkapkan bahwa Polresta Bogor Kota akan berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait kejadian ini. Selain itu, mereka juga akan melakukan pemantauan terhadap para pelajar dengan berbagai pola, serta memberikan tugas agar mereka terus beribadah bersama orangtua mereka.
Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang. Polisi mengingatkan para orangtua untuk lebih memperhatikan kegiatan anak-anak mereka di luar rumah, serta mendukung upaya pencegahan tawuran dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang di kalangan pelajar. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News