Duh! DBD di Garut Tinggi hampir 300 Kasus, Tim Khusus Langsung Diterjunkan

Ilustrasi Kasus DBD. (Foto: Shutterstock).

“Kasus di Garut juga banyak saat musim peralihan atau pancaroba, karena saat itu nyamuk berkembang biak,” jelasnya.

Dia menyampaikan Dinkes Garut saat ini terus bergerak melakukan penelusuran dan tindakan cepat apabila ada laporan dari masyarakat yang diduga terjangkit DBD maupun kasus lainnya yang disebabkan nyamuk yakni chikungunya.

Baca Juga:  Polisi Tangkap Gembong Geng Motor yang Teror Warga di Garut, Ternyata...

Selain dari laporan masyarakat, lanjut dia, jajarannya juga bergerak apabila ada laporan kasus pasien DBD yang dirawat di rumah sakit maupun klinik, untuk selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) memastikan ada atau tidaknya jentik nyamuk di lingkungan rumah pasien.

Baca Juga:  Bupati Garut Anggarkan Rp1,7 Miliar untuk Penanganan Dampak Bencana di Lima Kecamatan

“Atas laporan dari fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) langsung ke tempat tinggal pasien untuk melaksanakan PE, serta memastikan adanya jentik nyamuk,” bebernya.

Baca Juga:  Pemudik ke Purwakarta Lolos Penyekatan, Rumah Isolasi Menanti

Leli menerangkan, langkah lainnya yakni pengendalian vektor nyamuk dengan kegiatan pembasmian seperti melakukan pengasapan di lingkungan masyarakat yang dilaporkan ada kasus DBD.