JABARNEWS | BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat saat ini masih banyak kegiatan yang dapat menularkan HIV AIDS.
Kepala Bagian Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota Bandung, dr. Rosye Arosdiani mengatakan, di Kota Bandung masih banyak sekali kegiatan yang dapat mengancam keberlangsungan ataupun penularan HIV AIDS.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Rosye, KPA Kota Bandung membuat suatu program pencegahan dan pengendalian yang dikenal dengan istilah Harm Reduction yaitu mengurangi dampak buruk penggunaan jarum suntik.
Sehingga dengan terselenggaranya pelatihan konseling adiksi ini, diharapkan bisa membentuk kolaborasi antara pelayanan kesehatan dengan para pendamping dan penjangkau yang dapat menentukan keberhasilan dari program harm reduction.
“Karena bagaimanapun juga koordinasi dan komunikasi antara pelayanan kesehatan dengan para pendamping dan penjangkau ini sangat menentukan keberhasilan dari program harm reduction,” kata Rosye dalam keterangan yang diterima, Kamis 9 Desember 2021.
“Kita bergerak di semua sisi dan berkolaborasi bersama untuk meminimalisir dampak buruk penggunaan jarum suntik,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta para konselor agar selalu melakukan upaya preventif mencegah masyarakat terjerumus menjadi pemakai napza.
“Sosialisasi tentang bahaya dan keburukan yang ditimbulkan napza harus terus dilakukan supaya masyarakat menjauhinya,” ujarnya.
“Insyaallah para pengguna bisa ditangani secara cepat dan tepat sehingga bisa menghentikan penggunaan napza,” lanjutnya.
Yana Mulyana berharap, melalui asesmen ini para petugas konseling bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga pengguna napza dan juga penderita HIV AIDS di Kota Bandung terus menurun dan tidak ada lagi.***