Sebelumnya, Pemkab Garut sudah berupaya mengatasi masalah eceng gondok tersebut untuk menjadi pupuk kompos, salah satunya pernah menyiapkan mesin pencacahnya.
“Untuk kompos yang sekarang belum, tapi dulu pernah dijadikan kompos, dulu dikasihkan mesin pencacah,” jelasnya.
Helmi menyebutkan, kegiatan membuat pupuk dari eceng gondok itu terhenti karena berbagai kendala, salah satunya bahan baku eceng gondok yang sudah habis di Situ Bagendit. Selain itu, kata dia, dulu terkait biaya operasionalnya cukup tinggi, dan dinilai tidak seimbang biaya produksi dengan pemanfaatannya.
“Kendala kompos itu dulu sulit untuk terus-menerus ketika eceng gondok habis dianggap selesai,” bebernya.
Terkait solusi lain memanfaatkan eceng gondok, kata Helmi, sempat diupayakan untuk menjadi bahan baku kebutuhan berbagai jenis kerajinan tangan.