Duh! Pelajar di Kota Banjar Rawan Jadi Korban Penipuan dan Penggelapan

JABARNEWS | BANJAR – Polres Banjar mengungkapkan bahwa kalangan pelajar rawan menjadi korban penipuan dan penggelapan.

Kasat Reskrim Polres Banjar, Iptu. Nandang Rokhmana mengatakan, kasus penipuan yang melibatkan pelajar sedang marak terjadi di Kota Banjar.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada para pelajar untuk tidak mudah percaya dengan orang tidak dikenal.

Baca Juga: Tiga Hari di Kamar Mayat, Identitas Pria yang Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya Akhirnya Terungkap

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Ungkap Kunci Tertib Arsip Pemerintah di Daerah, Ini Katanya

“Sedang marak terjadi, pelaku mengincar anak sekolah,” kata Nanang di Kota Bandjar, Senin 29 November 2021.

Nandang menjelaskan, dilihat dari beberapa kejadian yang sudah terjadi, pelaku melancarkan aksinya menggunakan modus meminta antar kepada korban.

Baca Juga:  Tiga Unit Kerja Kemendes PDTT Raih Predikat Zona Integritas WBK

Baca Juga: Cegah Omicron Masuk ke Indonesia, Kemenhub Lakukan Penyesuaian Syarat Perjalanan Internasional

Baca Juga: Perkuat Digitalisasi Desa, Ridwan Kamil: Pertumbuhan Ekonomi Merata ke Pelosok Daerah

“Kebanyakan korbannya anak sekolah yang sedang berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah. Pelaku menggunakan modus meminta antar kepada si korban,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nanang mengungkapkan bahwa kasus penipuan kepada kalangan pelajar di Kota Banjar pernah terjadi. Seperti yang menimpa salah seorang siswi SMK Maarif NU Kota Banjar, pada Selasa, 23 November 2021 lalu.

Korban bernama Nina Herayati itu dihampiri orang tidak dikenal saat berjalan kaki untuk berangkat ke sekolahnya. Sedangkan, peristiwa serupa juga menimpa dua orang siswa SMP Muhammadiyah 1 Wanareja, pada Sabtu, 27 November 2021 kemarin.

Baca Juga:  Gandeng SPV, Polres Purwakarta Kembali Kirimkan Bantuan ke Cianjur

Peristiwa itu diunggah oleh salah seorang warganet di media sosial Facebook dengan nama akun Shinta Intan Widyati.

Baca Juga: Dugaan Politik Uang Mencuat di Pilkades, Peran DPMD Bandung Barat Dipertanyakan

Baca Juga: Korban Banjir Bandang di Garut Akan Dapat Bantuan Dana hingga Rp50 Juta, Ini Kriterianya

Warganet tersebut mengunggah dua buah foto hasil rekaman kamera pengintai yang memperlihatkan salah seorang diduga pelaku penipuan dan penggelapan sedang menggunakan sepeda motor.

Dari unggahannya itu, warganet tersebut menambahkan keterangan atau caption berisi pernyataan dan imbauan untuk tidak menggunakan handphone ketika sedang berada di luar rumah, terutama untuk anak-anak yang sering menjadi sasaran empuk tindak pidana kejahatan.

Baca Juga:  Forum Praktisi HR Purwakarta Siap Bantu Pemkab Kurangi Angka Pengangguran

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Buruh Terpusat Gedung Sate, Ingin Bertemu dengan Ridwan Kamil

Baca Juga: Serahkan Langsung Bantuan Rehabilitasi Sosial, Begini Pesan Mensos Risma

Atas dasar iru, Nanang mengimbau kepada anak-anak sekolah untuk tidak mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal. Kemudian, menghindari tempat sepi yang dapat mengundak tindak kejahatan.

“Hati-hati, jangan mudah percaya dengan orang yang baru kita kenal, hindari tempat sepi, dan mengimbau kepada orang tua untuk tidak memberikan fasilitas kendaraan sebelum umur yang ditentukan. Termasuk ke sekolah anak-anak untuk tidak membawa handphone ketika jam sekolah atau jam belajar,” pungkasnya.***