Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Encus Suswaningsih mengatakan LSD merupakan penyakit kulit infeksius disebabkan oleh virus LSDV yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae, yang umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.
Dia menyebutkan, penyakit LSD pertama kali dilaporkan di Zambia, Afrika pada 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa, dan Asia.
“Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, namun virus LSD juga diekskresikan melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, dan susu. Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine,” ucap Encus.
Dia menambahkan terkait pencegahan LSD pihaknya saat ini tengah melakukan vaksinasi, namun baru 300 ekor saja yang sudah mendapatkan proteksi tersebut.
Selain vaksinasi, dalam upaya pencegahan LSD, Distan Kabupaten Cirebon pun melakukan upaya pengobatan dan penyemprotan kandang sapi dengan cairan disinfektan.