Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Dayatama Prima Energi Adrian Martowardojo menuturkan, saat ini smelter miliknya di Kalimantan Timur sudah beroperasi. Kerja sama dengan PLN untuk mengoptimalkan lahan void bekas tambang untuk pembangunan PLTS floating akan menambah bauran energi hijau pasokan listrik smelter.
”PT Dayatama Prima Energi dan PLN sama-sama memiliki komitmen akan energi hijau sebagai energi masa depan. Kerja sama ini nantinya menjadi langkah yang baik, kami bisa memanfaatkan lahan bekas tambang menjadi void PLTS yang dapat dimanfaatkan untuk melistriki smelter kami, sekaligus menambah bauran energi hijau dalam portfolio PLN,” ujarnya.
Jing Bing dari China Energy menjelaskan komitmen perusahaan dalam menjadi industri hijau dibuktikan melalui kerja sama ini. Jing Bing percaya, bahwa PLN mempunyai kapasitas yang memadai dalam memasok kebutuhan listrik yang besar namun berbasis energi bersih.
“Kami akan membantu pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan emisi nol bersih (net zero emission) pada Tahun 2060. Dan juga menurut saya itu bukan hanya misi kami tetapi juga kewajiban kami,” ujar Jing Bin.
Presiden Direktur PT Suryacipta Swadaya, Johannes Suriadjaja menjelaskan saat ini kawasan industri terpadu semakin menjamur di Indonesia seiring langkah pemerintah memperkuat industri dalam negeri. Dengan basis kawasan industri hijau yang diminati para investor, kolaborasi bersama PLN merupakan langkah strategis perusahaan.