Selain pemberian tegangan pada transformer tersebut, pembangunan PLTA Jatigede juga telah melalui serangkaian proses initial run, tahapan akhir dalam konstruksi sebelum memasuki fase komisioning.
Tahapan initial run adalah tahapan dimana turbin dan generator pertama kali dijalankan menggunakan aliran air dari Bendungan Jatigede melalui saluran air meliputi headrace tunnel, penstock tunnel dan berakhir di tailrace tunnel.
PLH General Manager PLN UIP JBT, Kunto Nugroho mengungkapkan bahwa progres Pembangunan PLTA Jatigede saat ini telah mencapai 99,65 % dan hanya menyisakan sedikit pekerjaan sebelum dapat beroperasi secara utuh.
“PLTA Jatigede akan segera beroperasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung transisi menuju energi hijau dan Net Zero Emission (NZE),” kata Kunto.
Kunto juga menegaskan bahwa PLTA Jatigede akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Infrastruktur ketenagalistrikan ini tidak hanya memperluas kapasitas energi nasional, tetapi juga ramah lingkungan.