Selain Barjo, hal senada dikatakan oleh Samsudin, mengatakan adanya serbuan eceng ini sangat menggangu aktifitas kerjanya, bahkan ia sempat terjebak ditengah eceng gondok karena perahunya tidak bisa bergerak terjebak eceng gondok.
“Saya pernah dua hari satu malam terjebak enggak bisa jalan (perahu), saya sampai nginep di pertengahan eceng (diatas perahu),” tutur Samsudin.
Dia berharap, kondisi ini harus segera ditangani dengan serius karena jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan para petani ikan terus merugi dan kehilangan mata pencaharian.
“Peran aktif pemerintah dinilai penting dalam menangani gula air eceng gondok di Danau Jatiluhur agar tidak mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat. Intinya eceng gondok di sana harus segera ditangani biar jalur transportasi kembali lancar,” ucap Samsudin.
Tanaman air ini memang tidak merusak ekosistem air, namun merusak lingkungan karena pemandangan yang tidak bagus, dan limbah eceng ini akan menumpuk dan menjadi penyempitan dan dapat mengakibatkan pendangkalan. (Gin)