Dalam kesempatan itu, Ema meminta adanya sinergi mengenai masalah metode perhitungan data stunting. Saat ini terjadi adanya margin yang cukup besar antara EPPGM dan hasil survey SSGI yang dilakukan oleh Kemenkes.
Untuk itu penting adanya sinergitas untuk mengelaborasi terkait metode perhitungan data stunting agar intervensinya tepat sasaran.
“Kalau data salah jangan harap mengambil langkah benar. Data ini tolong oleh tim TPPS cermati dengan metode yang ada kenapa gap kita terlalu jauh,” imbuhnya.
Selain itu, Ema juga menekankan adanya keterlibatan dari unsur kewilayahan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal ini penting, agar data terus update dari akar rumput.
“Peran Lurah, data up to date laporan dari masing masing lurah terhadap apa yang selama ini dilakukan kader posyandu yang dijadikan basis data kita untuk mengetahui progres bayi stunting,” ungkapnya.