“Melalui software ini pun digunakan untuk mendokumentasikan hilal dalam bentuk foto atau video. Apabila hasilnya tidak diketahui secara jelas objeknya / hilalnya, maka akan dilakukan olah citra hilal dengan software lainnya seperti iris atau siril. Keduanya merupakan software astronomi yang berfungsi untuk mengolah citra hilal agar terlihat kontras. Semuanya ini dilakukan oleh tim Observatorium Albiruni Fasya Unisba,” tambahnya.
Teropong utama dalam pengamatan hilal, sambung lanjut Encep, akan disambungkan melalui media TV untuk menampilkan tangkapan teropong sehingga setiap orang yang hadir memiliki kesempatan yang sama untuk melihat hilal. (Red)