“Karena masih fokus untuk anak usia dini dan dosis ketiga atau booster (penguat) untuk lansia, di mana kedua agenda tersebut menjadi prioritas,” katanya.
Ia menjelaskan pemerintah mulai memprioritaskan vaksinasi penguat non-lansia, meski pencapaian dosis kedua baru 60 persen untuk mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron dan pencapaian vaksinasi umum sudah mencapai 80 persen.
Untuk mencapai target 100 persen atau 1,9 juta penerima, pihaknya bekerja sama dengan Forkopimda Cianjur, terus meningkatkan vaksinasi dari rumah ke rumah di wilayah yang dinilai masih rendah angka penerimanya, bahkan puskesmas masih tetap membuka pelayanan pada hari libur.
“Kita tetap menyeimbangkan pemberian vaksinasi untuk warga umum, selain tetap fokus pada anak usia dini dan ‘booster’ lansia. Kami berharap untuk semua target dapat tercapai tiga bulan ke depan,” katanya.
Pihaknya optimistis pemberian vaksin untuk umum dosis kedua, anak, penguat lansia akan secepatnya diselesaikan.