Dalam aksinya, para pelaku mempunyai peran masing-masing. Pelaku perempuan bertugas untuk memancing calon korban dengan cara berkenalan di media sosial. Kemudian tiga pria lainnya bertugas sebagai eksekutor.
“Seorang perempuan berinisial SSS ini bertugas sebagai umpan dalam aksi curanmor yang dilakukan komplotan curanmor ini. Sementara ketiga orang pria ini memiliki tugas masing-masing, ada yang sebagai eksekutor dan ada juga yang sebagai pengantar eksekutor,” kata Asep.
Asep menjelaskan, pengungkapan kasus ini bermula dari adanya laporan korban yang kehilangan satu unit motor Kawasaki KLX bernomor polisi T-5498-IM di Kampung Pangkalan, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani pada Senin (19/9/2022).
Sebelumnya, lanjut Asep, korban telah janjian ketemu dengan teman perempuannya yakin SSS, kemudian pergi untuk bertemu di Kampung Pangkalan, Desa Sukajaya.
“Sesampainya di lokasi yang telah dijanjikan, korban pun memarkirkan motor KLX tersebut di depan rumah warga yang berada kurang lebih 10 hingga 15 meter dari rumah teman perempuannya itu. Kemudian sekira pukul 24.00 WIB korban yang bermaksud akan mengecek keberadaan motornya ternyata diketahui telah hilang,” katanya.