Setelah pulang kembali ke rumah ibunya, korban terlihat murung sehingga ibu dan neneknya membawa bocah tersebut ke Puskesmas terdekat. Kemudian pertengahan bulan puasa, anak tersebut kembali dibawa ayahnya. Tanpa menaruh curiga, ibunya pun memberinya izin.
“Dianterin lagi anaknya murung lagi, orang tuanya belum curiga dikira sakit,” kata Lilis melansir dari suara.com
Menjelang lebaran, anak tersebut kembali dibawa ayahnya. Namun, tak lama berselang kembali diambil ibu kandungnya dari rumah ayahnya yang berada di Margaasih. Saat malam takbiran korban akhirnya mengungkap kelakukan biadab ayahnya.
Korban mengalami rasa sakit pada bagian kemaluan, sulit tidur, badan panas hingga kerap melamun dan menangis. Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka bada bagian kemaluannya.
Pihak korban yang diwakili Lilis selaku Ketua RW berharap pelaku segera ditangkap pihak kepolisian dan diberikan dihukuman setimpal. Sebab, korban saat ini mengalami trauma mendalam akibat kelakuan bejat ayahnya sendiri.