Dikutip dari Merdeka.com, disebutkan bahwa Doni menemukan aksi tersebut dilakukan oleh sejumlah anggota ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur.
“Iya, sudah kami terima laporannya. Sangat menyesalkan adanya pencopotan tulisan di tenda pengungsi. Masyarakat Cianjur membutuhkan bantuan-bantuan dari para donatur,” ujarnya.
“Yang melakukan pencopotan merupakan ormas Garis, dan kami sudah memeriksa beberapa orang dari ormas tersebut,” kata Doni menambahkan.
Masyarakat yang membicarakan tanggapan dari Kapolres Cianjur tersebut merasa miris karena tidak ada ketegasan atas kejadian tersebut. Apalagi justru menyebutkan hal tersebut bukan aksi intoleran.
“Blunder ini pernyataan Kapolres Cianjur, jelas2 itu aksi intoleransi, nyopot2in label, lagian label2 kyak itu biasa ada di bantuan2 yg lain, knp yg dr gereja hrus dicopot?,” tulis seorang warganet di Twitter.