“Dia bilang material nanti dulu, usahakan manpower diselesaikan agar proyek ini siap. Tanggal 30 Desember paling lambat harus selesai, harus handover dari kontraktor ke dinas,” terangnya.
Menyikapi permintaan tersebut, Simson pun merekrut sebanyak 259-300 tenaga ahli dari luar Bandung seperti Batam, Medan, Pekanbaru dan Palembang. Selain itu, dirinya juga merekrut warga setempat untuk mempercepat penyelesaian pengerjaan tersebut.
“Kami kerja dari jam 8 (pagi) sampai jam 9 (malam), Senin-Minggu gak libur selama 8 bulan, hari raya juga masuk, 17 agustus juga bekerja jadi tidak pernah libur untuk mengejar progres,” kata dia.
Namun hingga pengerjaan kubah utama selesai dan Masjid Al Jabbar diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 30 Desember 2022, sisa tagihan mencapai Rp6 miliar lebih tak kunjung selesai. Padahal, Pemerintah Provinsi Jabar telah menyelesaikan pembayaran kepada kontraktor.
Atas dasar itu, Simson mengaku telah melakukan pertemuan dengan manajemen perusahaan konstruksi pelat merah tersebut guna membahas tagihan yang belum dibayar. Sayangnya, pihak kontraktor tetap enggan menyelesaikan pembayaran.