Gara-gara Masih Ada Utang, Kubah Masjid Al Jabbar Terancam Dibongkar

Masjid Al Jabbar
Masjid Al Jabbar, Kota Bandung. (Foto: Istimewa).

“Mereka bersikeras tidak mau menyelesaikan sisa tagihan. Katanya bukan tanggung jawab mereka lagi, dan melimpahkan kepada saya. Saya sekarang merasa seperti dikorbankan,” ujarnya.

Akibat sisa tagihan yang tak kunjung dibayarkan pihak kontraktor, Simson pun harus menanggung utang kepada empat vendor rekanannya dalam pengadaan material. Setidaknya, pengadaan material dari empat vendor tersebut mencapai kurang lebih Rp5,3 miliar.

Baca Juga:  Bapeten Pastikan Fasilitas Radiologi di Cianjur Tak Terdampak Gempa, Ini Kabar Baiknya

“Sisa tagihan kurang lebih Rp6 miliar, tapi utang saya di luar Rp5,3 miliar. Saya sekarang posisinya sedang akan dilaporkan ke pihak berwajib oleh 4 Subcon yang mensupport saya dalam pengadaan material scaffolding kubah utama Masjid Aljabar,” beber Simson.

Baca Juga:  Duh! 11,11 Persen Kasus HIV/AIDS di Kota Bandung Berasal dari Kalangan Ibu Rumah Tangga

Sejauh ini, Simson juga telah dua kali melayangkan somasi terhadap pihak kontraktor. Pihaknya masih menunggu itikad baik dari perusahaan konstruksi pelat merah tersebut untuk menyelesaikan sisa tagihan.

Baca Juga:  TPID Kota Bandung Rancang Strategi Pengendalian Inflasi dan Pasokan Pangan, Dharmawan Beberkan Ini

“Rp5,3 miliar itu bagi saya cukup besar. Sedangkan saya tidak dapat apa-apa dari projek ini malah saya mendapatkan utang dari proyek tersebut,” tuturnya.