JABARNEWS | GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menargetkan penambahan 371 hektare lahan pangan produktif pada tahun 2025, difokuskan untuk komoditas padi dan jagung. Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
“Tahun 2025, penambahan areal tanam ditargetkan untuk padi lahan kering seluas 307 hektare dan jagung 64 hektare,” ujar Ardhy Firdian, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan pada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Senin (13/1/2024).
Kabupaten Garut memiliki luas wilayah sekitar 307.407 hektare, dengan 190.000 hektare di antaranya merupakan lahan produktif, seperti persawahan dan pertanian lahan kering. Ardhy menjelaskan bahwa pembukaan lahan baru cukup potensial, tetapi membutuhkan persyaratan khusus seperti adanya calon petani, calon lokasi (CPCL), dan kajian mendalam sebelum digarap.
“Saat ini kami masih mencari CPCL. Untuk jagung, lokasinya berada di Kecamatan Selaawi, Cikelet, dan Cisompet. Sementara untuk padi, lokasinya sementara di Kecamatan Bungbulang,” tambah Ardhy.
Persyaratan lahan baru, lanjutnya, adalah lahan yang belum pernah ditanami padi atau jagung sebelumnya. Dispertan Garut juga berencana memanfaatkan lahan di antara tanaman keras atau lahan tahunan yang belum produktif.