Ia mengungkapkan penerimaan peserta didik baru sudah dua tahun ini berjalan menggunakan sistem zonasi ataupun online. Sistem ini berdampak pada sekolah swasta.
“Kami tidak menargetkan muluk-muluk. Targetnya semua jurusan yang ada di sekolah terpenuhi. Sampai kini bahkan ada SMK di Purwakarta, baru dapat 3 peserta didik baru untuk satu kelas dan masih kurang. Dampaknya banyak sekolah swasta, baik SMA maupun SMK, yang kekurangan peserta didik baru,” keluhnya.
Uyat berharap, kondisi ini tak terjadi pada tahun seterusnya. “Jika kondisi ini dibiarkan akan ada sekolah SMK swasta yang tutup,” pungkas Uyat. (Gin)