Gegara Status WhatsApp, Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Sukaresmi Sukabumi

Puluhan warga datangi kantor Desa Sukaresmi Kabupaten Sukabumi. (Foto: sukabumiupdate.com)

“Hayo atuhlah gera auden dei, hayang ngala huntuna asa sok pinter bodo batur dasar eweh otakan. Hayu ah sparingan, hayang panggih diluar secara pribadi (Ayo segera audien lagi, ingin ngambil giginya, sok pintar bodoh dasar tidak ada otaknya. Ayo sparingan, ingin bertemu di luar secara pribadi,” bunyi status WhatsApp tersebut.

Baca Juga:  Tragis! Dua Wisatawan Tewas Tenggelam di Danau Situgunung Sukabumi

Salah satu warga yang mendatangi kantor Desa Sukaresmi, Lui Andrian (30 tahun), mengaku telah dipersekusi Jalaludin lewat sambungan telepon lantaran Lui mengkritik status WhatsApp sang kepala desa yang saat itu sudah tersebar ke sejumlah grup WhatsApp. Lui mengatakan dia hanya mengkritik sikap kepala desa yang berbicara kasar.

Baca Juga:  Silaturahmi PCNU Purwakarta Dengan Pengurus Rabithah Alawiyah, Ini Yang Dibahas

“Kami Aliansi Warga Sukaresmi ingin menegur Kades Sukaresmi yang telah mempersekusi rakyatnya sendiri. Waktu itu kami, saya pribadi, mengkritik story (status) WA kades,” kata Lui melansir dari sukabumiupdate.com.

Lui mengkritik pemimpin untuk tidak bicara kasar atau mengutarakan kebencian di sosial media karena akan menjadi konsumsi publik. Kabar ajakan duel ini menyebar dan membuat marah warga.

Baca Juga:  Takut Ditangkap Polisi, Pelaku Pembunuhan di Cibadak Sukabumi Nyamar Jadi Tarzan

“Ketika saya telepon, dia mempersekusi saya selama 16 menit lewat telepon. Waktu itu saya sudah santun, cuma dia malah mengajak duel,” kata Lui.