Gema Pasundan Desak Reformasi Total: Polri Harus di Bawah Kemendagri dan TNI

Ketua Umum Gema Pasundan Rajo Galan. (Foto: Istimewa).

Gema Pasundan menyoroti sejumlah kasus yang melibatkan anggota Polri sebagai bukti bahwa reformasi sangat mendesak. Mereka menyebut adanya praktik intimidasi terhadap masyarakat sipil serta keterlibatan oknum polisi dalam berbagai kasus hukum yang mencoreng nama baik institusi.

Baca Juga:  Setiap Fraksi di DPRD Jabar Bisa Usulkan Tiga Nama Bakal Calon Pj Gubernur

“Kami berbicara berdasarkan fakta. Banyak kasus yang menunjukkan tindakan intimidatif Polri terhadap masyarakat sipil, seperti kasus eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan mantan Kapolda Sumatra Barat Teddy Minahasa yang diduga terlibat dalam jaringan narkoba,” jelasnya.

Baca Juga:  Mudah, Begini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online 2023

Selain itu, mereka menyoroti kasus penembakan di KM 50, dugaan keterlibatan polisi dalam judi online, serta beberapa insiden polisi menembak sesama aparat dan masyarakat.

“Kredibilitas Polri juga dipertanyakan karena adanya promosi jabatan kepada enam polisi yang terlibat dalam kasus Ferdy Sambo,” tambahnya.

Baca Juga:  Pembantaian Warga hingga 11 Orang Tewas, Pelaku Rupanya Pecatan TNI

Gema Pasundan turut mempertanyakan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mempertahankan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Mereka menyebut bahwa masih banyak jenderal berprestasi yang layak menduduki posisi tersebut.