JABARNEWS | BANDUNG – Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter baru saja mengguncang wilayah selatan Banten dan Jakarta pada hari Selasa (23/1/2018)
Pusat gempa tersebut terletak di Samudera Hindia, sekitar 61 km dari kota Lebak, Banten, dan 43 km dari Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Propinsi Banten, di kedalaman 61 km di bawah laut.
Akibat kuatnya guncangan gempa yang terjadi siang tadi, terjadi beberapa kerusakan di wilayah Lebak, Banten.
Ketua bidang gempa dan tsunami BMKG, Mochamad Riyadi mengatakan bahwa ini merupakan gempa tektonik. Ia pun mengatakan bahwa gempa yang baru saja terjadi siang tadi diikuti dengan guncangan susulan sebanyak dua kali. Mochamad Riyadi mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik.
Dari beberapa laporan menyebutkan, terjadi kerusakan di Lebak, yang berdekatan dengan pusat gempa. Lebih dari seratus bangunan mengalami kerusakan ringan.
Kepala Museum Multatuli di Rangkasbitung, Ubaidillah Mochtar mengatakan bahwa gempa tersebuat terasa kuat, namun tidak ada kerusakan yang berarti dan tidak korban jiwa.
Meski tidak ada korban jiwa, gempa tersebut sempat menimbulkan kepanikan, terutama di beberapa gedung yang terdiri dari dua hingga tiga lantai. Tak hanya itu, beberapa barang pun berjatuhan, namun tidak begitu banyak.
Kendati gempa tersebut terasa memiliki getaran yang kuat, sejauh ini tidak dilaporkan adanya kerusakan. (Red)
Sumber berita ini diambil dari bbc.com