Orang tua lainnya yang juga minta anamnya disamarkan, mengaku kaget jika anaknya juga menjadi korban dugaan sodomi. Ia menyampaikan bahwa enam bulan yang lalu, anaknya pernah mengeluh sakit saat akan BAB.
“Jadi saya pasti tahu anak saya jadi korban saat memeriksakan ke dokter, tentang keluhan anak saya,” ujarnya sambil menitikan air mata.
Kedua orang tua korban menyampaikan bahwa pelaku mengajar mengaji kepada anak-anaknya usai Salat Magrib hingga waktu Isya. Selama ini para orang tua mempercayakan anaknya untuk didik mengaji oleh pelaku AS. Selama belajar mengaji tidak dipungut biaya.
“Belajar mengajinya usai Magrib sampai Isya, selama ini kami percaya dan selama belajar mengaji tidak dipungut biaya,” tandasnya.
Awalnya para orang tua korban ini tak ingin melaporkan kasusnya itu ke polisi. Namun hasil musyawarah para orang tua korban dugaan sodomi dan para tokoh masyarakat, akhirnya disepakati untuk melaporkan kasus itu ke polisi.