“Kita tahu, Prabowo memandang survey bukanlah sekedar alat memperkirakan keadaan atau alat hisab maupun ru’yat politik. Tapi prabowo memandang survey adalah alat baca ke mana amanat rakyat akan dilabuhkan. Survey adalah mata dan telinga untuk membaca dan menerima kehendak rakyat,” tuturnya.
Ihsanudin pun mengatakan untuk itulah, Prabowo menyambut arah kehendak rakyat tersebut dengan mengambil Gibran sebagai calon wakilnya. Seorang pejuang seperti Prabowo, tuturnya, pasti akan menerima dan siap melaksanakan jika itu adalah arah amanat atau perintah rakyat.
Kemudian dapat ditarik masyarakat sebagai pendidikan politik dari pasangan ini, katanya, adalah Prabowo yang dengan mengambil Gibran sebagai cawapresnya telah melakukan ijtihad politik yang besar, dan suatu langkah terobosan dengan mengambil salah satu anak muda terbaik yang dimiliki bangsa ini.
“Seorang anak muda yang memiliki hak politik yang sama dengan warga negara lain dan hak tersebut dilindungi oleh konstitusi kita. Semoga kita sebagai masyarakat Indonesia memiliki pengetahuan politik yang lebih luas dan mantap dengan adanya pasangan ini,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News