“Pemadaman cukup sulit karena tumpukan ban bekas sangat mudah terbakar, sehingga api cepat membesar,” tambah Hendra.
Di lokasi yang sama, Hendrik (45), salah seorang pegawai peternakan dan gudang ban, mengungkapkan bahwa api pertama kali muncul dari gudang transit ban bekas yang berada di kawasan peternakan ayam.
“Ban bekas yang mudah terbakar membuat api dengan cepat membesar dan merambat ke tumpukan ban lainnya,” katanya.
Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan kepulan asap tebal berwarna hitam menjulang tinggi ke langit. Kepulan asap bahkan terlihat dari pusat kota Cianjur.
Hendrik menambahkan, para pegawai sempat berusaha memadamkan api secara manual, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena api terus membesar dan menyebar ke peternakan ayam yang berada di dekat tumpukan ban bekas.