Selain itu, lanjut dia, disiapkan truk tangki untuk mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan, disiapkan ratusan jeriken dan tandon air untuk stok air bersih bagi masyarakat selama beberapa hari.
“Kita koordinasi dengan lintas sektoral, terutama PDAM, penyiapan kendaraan operasional, tangki dua unit milik BPBD, satu unit PDAM, jeriken sekitar 200 buah, torn (tandon) ukuran 1.000 liter sebanyak tiga buah,” bebernya.
Berdasarkan laporan BMKG, puncak musim kemarau di daerah itu terjadi pada Juli, sedangkan akhir musim kemarau diperkirakan pada September 2023.
“Iya, sesuai siklus, kalau lihat ini sepertinya lebih tinggi dibanding tahun kemarin,” tandasnya. (Red)