“Pelakunya merupakan orang dekat. Baik itu keluarga atau orang yang dikenal korban,” tuturnya.
Selain itu untuk faktor yang melatarbelakangi kasus kekerasan terhadap anak kata Nuryani, berawal dari masifnya anak-anak menggunakan gawai. Sehingga mereka meniru hal yang tidak pantas yang dilihat melalui internet.
Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dampak buruk dari penggunaan gawai. Dan saat ini pihaknya sedang melakukan program parenting untuk siswa tingkat PAUD hingga SMP.
Parenting yang dilakukan yaitu, dengan melakukan terapi agar tidak ketergantungan dengan. Selain untuk mencegah ketergantungan dengan gawai, pihaknya juga mengedukasi siswa untuk terhindar dari melakukan hal negatif akibat gawai.
“Untuk mencegah dampak menggunakan gawai dan internet, kita lakukan terapi dan edukasi untuk memanfaatkannya dengan baik,” katanya.***