JABARNEWS | KAB.CIANJUR – Tim Satgas Pangan Kabupaten Cianjur melakukan inspeksi mendadak (Sidak) persediaan dan harga ke pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern di Cianjur, Rabu (2/5/2018) siang. Sidak dipimpin oleh Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah itu, terpantau harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Induk Pasirhayam mengalami kenaikan.
Tim di bawah koordinasi Polres Cianjur itu kali pertama bergerak ke Pasar Induk Pasirhayam, Cilaku. Tim yang juga terdiri dari Dinas KUKM Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Horlikultura, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan, Bulog Subdivre Cianjur, Dinas Kesehatan, serta Kodim 0608 Cianjur itu menanyai sejumlah pedagang soal harga dan persediaan.
Usai melaksanakan sidak di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, tim kembali bergerak ke salah satu pusat perbelanjaan di bilangan Jalan KH Abdullah bin Nuh. Di tempat itu tim menyisir produk-produk makanan dan minuman yang disinyalir habis masa berlakunya. Namun dari sidak itu tak ditemukan produk makanan atau minuman yang kedaluwarsa.
Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah SIK, MH mengatakan, kegiatan itu untuk memastikan stabilitas harga maupun persediaan menjelang Ramadan hingga nanti Idul Fitri.
“Hasil di lapangan ditemukan adanya penaikan harga daging ayam potong dan telur ayam. Harga daging ayam potong yang biasa Rp.32 Ribu per kilogram sekarang jadi Rp.35 Ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam semula Rp.22Ribu jadi Rp.25 Ribu per kilogram,” kata Soliyah, dikutip dari beritacianjur, Kamis (3/5/2018).
Soliyah menyebutkan, sejauh ini penaikan harga baru terpantau pada komoditas telur ayam dan daging ayam. Secara umum, harga komoditas kebutuhan lainnya relatif masih stabil. “Terutama harga sayur-sayuran masih dalam batas normal,” ujarnya.
Adanya penaikan harga komoditas daging ayam potong dan telur ayam di pasaran, lanjut Soliyah, akan dikoordinasikan dengan Pemkab Cianjur sebagai fasilitator mempertemukan dengan peternak maupun pengusaha ayam potong.
Upaya itu nantinya diharapkan bisa mencari solusi agar harga daging ayam potong bisa terkendali hingga Lebaran nanti. “Mudah-mudahan saat Lebaran harganya bisa terkendali. Artinya tidak ada penaikan signifikan,” kata Soliyah.
Polres Cianjur tak ada segan menindak penjual maupun pemasok berbagai komoditas konsumsi bahan pokok masyarakat yang ketahuan terindikasi melakukan penimbunan. Namun sejauh ini di Cianjur tidak terendus adanya upaya praktik-praktik penimbunan.
“Sampai saat ini tidak ada penimbunan barang-barang. Kami akan tindak tegas kalau memang ada yang berupaya melakukan praktik penimbunan komoditas konsumsi bahan pokok bagi masyarakat,” sebutnya.
Ia pun memastikan hasil sidak di pusat perbelanjaan modern tak ditemukan produk-produk makanan dan minuman yang tak layak konsumsi. Hasil pemantauan sementara barang yang dijual sudah sesuai dan standar. “Harga-harga juga sesuai dengan yang ditentukan pemerintah,” kata dia.
Sidak berbagai komoditas kebutuhan masyarakat tak hanya kali ini saja. Polres Cianjur bersama TNI serta elemen lainnya di lingkungan Pemkab Cianjur yang tergabung dalam Satgas Pangan akan terus mengintensifkan pengawasan di lapangan.
“Akan terus dilakukan kontinyu. Kami ingin memastikan agar masyarakat tak kesulitan mendapatkan komoditas kebutuhan masyarakat saat Ramadan maupun nanti menjelang Lebaran,” tandasnya.
Ayi, 50, pedagang daging ayam potong di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengaku sejak beberapa waktu terakhir harga daging ayam mengalami penaikan. Saat ini harganya di kisaran Rp34 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
Biasanya harga daging ayam dibanderol Rp32 ribu per kilogram. “Dari sananya (agen) juga sedang mahal. Satu ekor ayam hidup dijual Rp12 ribu,” kata Ayi. (Yfi)
Jabarnews | Berita Jawa Barat