Hasanah Optimis Bisa Raih Suara Tinggi di Cimahi

JABARNEWS | BANDUNG – Pernah bertugas di Cimahi, Calon Gubernur Jawa Barat yang diusung PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin optimistis bisa meraih suara tinggi di wilayah tersebut. Apalagi selama ini Kota Cimahi menjadi salah satu kantong suara dari partai berlambang banteng moncong putih.

“Kami sangat optimis. Saya percaya diri kareNa saya pernah bertugas disini, Insya allah suara pun tinggi. Apalagi di Cimahi ini ribuan keluarga mantan anggota saya tinggal disini,” jelas pria yang akrab disapa Kang Hasan ini saat berkeliling pasar pagi di Lapangan Brigif, Kota Cimahi, Minggu(21/1/2018).

Baca Juga:  Bakal Ada Wisata Tambang Emas di Kabupaten Bogor, Kita Intip Yuk!

Diungkapkannya, dirinya sudah melakukan roadshow di putaran pertama selama 7 hari di 19 kabupaten/kota keliling termasuk di Kota Cimahi.Dalam hal itu dirinya banyak bertemu dengan masyarakat dan melakukan diskusi.

“Pagi ini saya berolahraga sekaligus diskusi dengan masyarakat. Saya ingin mengenal pasar kaget dimana masih pagi begini sudah bergeliat sisi sisi kehidupan. Lapang Brigif ini berapa hektar, berapa ribu pedagang, ada berapa ribu pembeli dan saya melihat ini sebuah prospek yang bagus ekonomi kerakyatan,” kata Kang Hasan.

Baca Juga:  Datang ke Purwakarta, KH Maruf Amin Genjot Kekuatan Pangan

Menurutnya, ini merupakan hal yang sangat penting, terlebih hasil yang didapatkan dari diskusi dengan masyarakat bisa dijadikan sebuah pembelajaran untuk kita semua.

“Tentunya sisi lainnya seperti masalah lalu lintas harus kita perhatikan supaya tidak mengganggu lalu masalah keamanan dan sebagainya,” tuturnya.

Baca Juga:  Malam Ini Ada Festival Dulag Di Kabupaten Purwakarta

Lebih lanjut Kang Hasan pun mengatakan, Jawa Barat ini memerlukan peningkatan dan percepatan pembangunan. Sehingga hal tersebut pun bisa mendorong kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya itu saja, masyarakat Jawa Barat pun memerlukan rasa aman dan kondusif.

“Tentunya, kami pasangan Hasanah tak perlu diragukan lagi soal keamanan. Saya yang mengerti masalah pembangunan kemudian pak Anton masalah keamanan,” katanya.

Laporan : Agus Hermawan