Rajo juga menyoroti bagaimana aksi-aksi ini berlangsung di tengah persoalan besar seperti rencana pemberlakuan PPN 12%, kasus korupsi Joko Tjandra senilai Rp546 miliar, hingga kasus besar lainnya seperti BLBI dan PT Timah.
“Terlihat seperti pengalihan isu. Para demonstran ini seolah tidak peduli dengan kasus-kasus besar yang merugikan negara atau kebijakan pemerintah yang menyulitkan rakyat,” katanya.
Ia pun mengkritik KPK yang baru saja dilantik dengan harapan tinggi dari masyarakat, namun kini justru dianggap menjadi alat kekuasaan untuk menyerang pihak tertentu.
“Rakyat berharap KPK dipimpin orang-orang independen, bukan sekadar titipan. Tapi kini harapan itu seperti dikhianati,” kata Rajo.
Rajo juga mengaitkan penetapan tersangka Hasto Kristiyanto dengan dinamika politik internal PDI Perjuangan. Baru-baru ini, PDI Perjuangan memutus hubungan dengan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution.