Irvan berpendapat bahwa kejadian ini lebih berkaitan dengan komunikasi antara pasien dan tenaga medis. Ia menekankan pentingnya memperkuat kedua sisi, baik dari penyampaian informasi maupun penerimaan informasi.
Irvan menegaskan, situasi ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan komunikasi efektif antara pihak rumah sakit dan pasien.
Irvan juga menyampaikan bahwa kondisi pasien saat ini semakin membaik, dan pasien akan diperbolehkan pulang dalam waktu dekat. Untuk mendukung kondisi ekonomi pasien, RSUD Sayang Cianjur memutuskan untuk menggratiskan seluruh pembiayaan.
Sementara itu Bupati Cianjur, Herman Suherman, yang telah menjenguk pasien, menegaskan bahwa tidak ada indikasi malapraktik dalam kasus ini. Menurutnya, suami pasien juga telah mengklarifikasi bahwa benda yang tertinggal bukanlah kain kasa, melainkan bahan untuk menyerap luka.
“Pihak suami pasien juga sudah mengklarifikasinya. Ini lebih karena ketidaktahuannya soal medis. Padahal itu bukan kain kasa, tapi bahan untuk menyerap luka,” kata Herman, Senin.
Herman menengarai bahwa ada pihak yang sengaja membesar-besarkan permasalahan ini dengan motif dan maksud tertentu. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News