“RS akan melakukan tes secara silang untuk mengetahui hasil mempuni, baru nanti kita memikirkan langkah selanjutnya seperti apa karena ini menyangkut manusia. Tapi kemudian yang jadi kendala adalah pasien B menyatakan secara mental dan psikologis dia belum siap. Kami menghargai itu,” jelasnya.
Sementara itu Siti Maulia, ibu dari bayi yang diduga tertukar, mengatakan, pasien B percaya bahwa bayi yang dirawatnya adalah anak kandungnya sendiri. Meskipun telah ada upaya untuk membujuk pasien B, mereka tetap pada keyakinan mereka.
Meskipun pihak rumah sakit telah memfasilitasi tes DNA bagi pasien B, mereka tetap yakin bahwa bayi mereka pada Juli 2022 tidak mengalami pertukaran.
Permintaan Siti untuk melakukan tes DNA kepada pasien B didasarkan pada dugaan bahwa hanya ada dua bayi laki-laki yang ada di rumah sakit pada saat itu, yaitu bayi B dan bayi Siti. Hasil tes DNA menunjukkan bahwa bayi yang dibawa oleh Siti sejak Juli 2022 bukanlah anak kandungnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News