Dia menjelaskan, dalam Islam itu tidak ada pacaran. dan memang sebaiknya seperti itu (perjodohan). Jika melihat orang tua dulu itu, setiap perempuan yang baligh atau dewasa itu sudah diciri.
“Tentunya itu sangat bagus, karena orang tua dulu setiap ada anak perempuan yang sudah baligh langsung diciri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fadlil menyebut, khitbah atau perjodohan massal di pesantren tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan dalam estafet kesinambungan nilai pesantren. Salah satunya dengan menyebar nilai keagamaan.
Jadi, sambung dia, misalkan suaminya itu ilmu agamanya memadai jadi istrinya juga harus memadai.
“Karena nantinya mereka itu akan terjun langsung ke masyarakat. Jadi harus kuat pemahamannya dalam Islam,” pungkasnya.