“Ya, mereka (siswa) tak bisa dipungkiri memang siawa yang bersekolah di sini. Ternyata, setelah diselidiki harusnya belajar di rumah tapi justru datang ke sekolah dengan pakaian bebas alias tak memakai seragam,” katanya saat ditemui di sekolah, Jumat (25/2/2022).
Adapun permasalahan sampai para siswa itu melakukan perkelahian, Risman menjelaskan bahwa dari pengakuan mereka lantaran atas dasar ketersinggungan saling ejek yang terlalu sering sehingga terjadi perselisihan.
“Mereka sih mengakunya memang sering berada di atas bangunan itu dan ketika itu mereka ingin menuntaskan kekesalan dengan cara berkelahi. Tapi, setelahnya mereka bersalaman,” ujarnya.
Ketika disinggung kemungkinan ada indikasi masalah perundungan, Risman menegaskan tak ada terkait perundungan atau perpeloncoan geng. Sebab, katanya, di antara mereka dua kubu yang berbeda.
“Saat kejadian itu ada empat siswa yang berkelahi. Semuanya merupakan siswa kelas 8 SMP,” ujarnya.