“Itu merupakan spirit dari kami (Pemdaprov Jabar), dan kita butuh peran perguruan tinggi salah satu unitnya yaitu Science Technology Park, karena sudah mengombinasikan antara knowledge dengan data empiris,” jelas Herman.
Menurut Herman, teknologi AI di era digital seperti sekarang menjadi alat yang mempermudah manusia dalam segala jenis bidang pekerjaan. Ia meyakini dosen-dosen perguruan tinggi di Jabar sudah paham, tinggal mengeksekusi dengan cara yang tepat.
“Saya kira (dosen) sangat friendly dengan machine learning, dengan AI, tinggal di setup dan kalau bisa kita buat, bisa dibayangkan setiap anak bisa melakukan self assesment. Seperti Chat GPT dalam hitungan detik dia bisa menjawab apapun,” ungkapnya.
Apabila hal itu dapat direalisasikan, maka Sekda Herman optimistis lulusan SMA dapat melangkahkan kakinya lebih tepat karena ada bantuan dari teknologi AI yang mengarahkan pribadinya sesuai dengan keahlian dan kesukaan.
“Nantinya setelah lulus SMA saya harus kemana? AI dapat menjawab dan kita bisa profiling data anak seperti apa, kondisi orang tua, kondisi lingkungan seperti apa, pada saat algoritma berjalan akan menghadirkan jawaban tepat,” kata Herman.