“Baru saja kami melakukan business matching antara para buyers kopi dan kakao dari Filipina yang langsung dipimpin oleh Dubes Indonesia untuk Filipina Agus Widjojo,” ujar Herman Suryatman.
Filipina termasuk dari lima besar negara tujuan ekspor terbesar Jabar dalam lima tahun terakhir. Ini menandakan bahwa Filipina merupakan pasar potensial bagi produk Jabar.
“Kita harus terus menjaga performa ekspor ke negara tersebut. Salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk ekspor Jabar ke Filipina,” kata Herman.
Saat ini kopi dan kakao menjadi salah satu komoditas potensial ekspor Jabar, baik yang masih berbentuk biji maupun produk olahannya.
Data menunjukkan bahwa dari Januari – April 2024, senilai USD 782.000 produk kopi Jabar sudah diekspor ke berbagai negara di dunia. Nilai tersebut meningkat 11,6 persen dari periode yang sama di tahun 2023.