Herman Suryatman: Prevalensi Stunting Jabar Ditargetkan Turun Signifikan pada 2024

Herman Suryatman
Sekda Jabar Herman Suryatman Pertemuan evaluasi stunting tingkat Provinsi (TPPS) dan Kab/kota serta Aksi Stunting Award (ASA) sebagai event kolaborasi Pentahelix Penanganan Stunting dengan Tema “Merajut asa untuk Jawa Barat” di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Senin (25/11/2024). (Foto: Dokpim Jabar).

Pertama, mengonsumsi tablet tambah darah tanpa kecuali. Kedua, melakukan pemeriksaan ke petugas kesehatan minimal enam kali selama kehamilan. Terakhir, memastikan konsumsi protein hewani, seperti telur, daging, ikan, dan susu.

Herman juga menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan, dilanjutkan dengan pemberian protein hewani pada bayi usia 7-24 bulan.

Baca Juga:  Yana Hadapi Pelantikan Diawali Sarapan Roti Dan Teh Manis

“ASI tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga mempererat kasih sayang antara ibu dan anak, sesuatu yang tidak bisa digantikan oleh teknologi apa pun,” tuturnya.

Baca Juga:  Mojang Purwakarta For Semeru: Hari Ini Ada 'Live Music and Henna Art Charity'

“Target kami pada 2025 adalah menurunkan angka stunting ke bawah 10 persen, bahkan mencapai satu digit. Ini hanya bisa dicapai dengan gotong royong lintas sektor, melalui pendekatan sabilulungan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Soal Citarum Harum, Herman Suryatman Fokus Peningkatan Indeks Kualitas Air

Menurut Herman, penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi juga memerlukan kolaborasi lintas perangkat dinas dan sektor lain.