Dharmawan menegaskan, Pemkot Bandung terus berupaya meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah dengan mengadopsi teknologi baru dan menambah kapasitas TPS.
Di TPS Antapani, misalnya, sudah terdapat dua mesin gibrig yang mampu mengolah 2-3 ton sampah per hari. Namun, dengan jumlah sampah yang terus meningkat, Dharmawan menyebut perlunya penambahan mesin Gibrig untuk mempercepat proses penguraian sampah.
“Di beberapa TPS, kami juga menggunakan teknologi untuk pengolahan sampah, tepatnya ada 7 tetapi memang masih ada 128 TPS lainnya yang masih menggunakan sistem konvensional. Kami berencana untuk meningkatkan kapasitas dan teknologi di TPS yang sudah ada agar bisa menangani lebih banyak sampah secara efisien,” kata Dharmawan.
Selain itu, Dharmawan menyampaikan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah. Menurutnya, kesadaran warga dalam memilah sampah, baik organik maupun anorganik, sangat membantu mengurangi beban TPS.
Sampah organik dari TPS Antapani, misalnya, diolah menjadi kompos di Jelekong, sementara sampah anorganik dibawa ke TPST Babakan Siliwangi untuk dijadikan RDF (Refuse Derived Fuel). Sisa sampah residu yang tidak dapat diolah diangkut ke TPA Sarimukti.